Peringati ke-18 MoU Helsinki, Dandim 0111/Bireuen Hadiri Zikir dan Doa Bersama
Bieruen, LintasKini – Komandan Kodim 0111/Bireuen Letnan Kolonel Inf Ade Munandar,S.I.Pem menghadiri kegiatan Zikir dan doa bersama serta Taushiyah dalam Rangka Peringatan ke -18 Tahun MoU Helsinki yang diselenggarakan oleh Pemda Bireuen yang bertempat di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Dusun Comes Desa, Bireuen Meunasah Capa Kec.Kota Juang Kab. Bireuen, Senin (14/8/2023) Malam.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekdakab Bireuen, ir. Ibrahim Ahmad,MSi, Pimpinan Dayah Tinggi Islam Samudera Pasee, Baktiya, Aceh Utara/ Wakil Dekan UIN Arraniry, Banda Aceh,Tgk. H. Ajidar Matsyah, Lc., MA, Kejari Kab. Bireuen,Munawal Hadi SH.MH,Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, S.Sos,Kapolres Bireuen,AKBP Sujatmuko, SH.MH.
Selanjutnya, Asisten II Sekdakab Bireuen, Dailami, Shut,Imam besar masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen,Tgk. Syarifuddin, Komisioner KIP Kab.Bireuen,Safrizal,S.P, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Legiun Veteran Republik Indonesa -DPC LVRI Kab. Bireuen,AR Djuli, Ketua Umum DPD BKPRMI Kab.Bireuen,Tgk. Razali Ismail, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator dilingkungan Pemerintah Kab. Bireuen, Para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Anggota KPA, Pegiat LSM, Ormas Islam dalam Kab. Bireuen dan Para Imum Syiek beserta seluruh Pengurus dan Remaja Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen.
Dalm Sambutannya Pj.Bupati Bireuen yang disampaikan oleh Sekda kab Bireuen, ir. Ibrahim Ahmad, MSi mengatakan Kegiatan Zikir dan doa bersama ini, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita selaku ummat-Nya dan untuk mengenang kembali perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tanggal 15 Agustus 2005 yang lalu di Helsinki, Finlandia.
MoU Helsinki merupakan hasil dari proses negosiasi yang berlangsung selama lebih dari dua tahun, dimediasi oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, Bertujuan untuk mengakhiri konflik bersenjata di Aceh yang telah berlangsung lama.
MoU Helsinki merupakan pencapaian penting dalam sejarah Aceh, perjanjian ini mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 30 Tahun dan membawa perdamaian untuk Aceh.
MoU Helsinki juga telah membawa perubahan signifikan bagi Aceh, termasuk meningkatnya pembangunan ekonomi, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Aceh.
Nota Kesepahaman MoU Helsinki telah menjadi dasar bagi perdamaian dan pembangunan di Aceh. Pemerintah telah melaksanakan berbagai program pembangunan di Aceh, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pemerintah juga telah memberikan amnesti kepada anggota Gerakan Aceh Merdeka yang telah meletakkan senjata.
Nota Kesepahaman MoU Helsinki telah memberikan dampak positif. Masyarakat Aceh kini dapat hidup dengan damai dan aman. Ekonomi Aceh juga telah menunjukkan perkembangan. Angka kemiskinan di Aceh telah menurun dan tingkat pendidikan di Aceh telah meningkat.
Nota Kesepahaman MoU Helsinki merupakan contoh keberhasilan diplomasi pemerintah dalam menyelesaikan konflik bersenjata. Nota Kesepahaman MoU Helsinki ini telah menjadi contoh bagi negara-negara lain yang sedang menghadapi konflik bersenjata.
Banyak literasi MoU Helsinki yang bisa dilihat, dibaca dan dijelaskan kepada generasi Aceh selanjutnya,namun pada peringatan hari perdamaian Aceh (MoU Helsinki) ke 18 kali ini kita peringati dengan pelaksaan zikir, dan tausiah di Masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Bireuen ini.
Dalam Peringatan MoU Helsinki ke-18 memberikan tema taushiyah “Perjanjian Helsinki Dalam Perspektif Siasah Syariah,tema ini diangkat bersamaan dengan peringatan HUT RI ke 78, juga dalam rangka menyambut tahun politik.
Semoga apa yang disampikan oleh ustad penceramah nantinya menjadi bahan bagi kita ummat muslim dalam menata kehidupan bernegara dan bermasyarakat, bernuasa syariah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan terus melaju untuk Indonesia maju. (Rolly)