Aceh Utara – Kelompok mahasiswa KKN-PPM Universitas Malikussaleh di Desa Alue Rambee, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara menggelar pelatihan pembuatan produk olahan dari buah jengkol, packaging serta pemasarannya dengan berbagai varian rasa mulai dari rasa original, balado, dan jagung.
Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Kamis 17 November 2022 di Gedung serbaguna yang diikuti oleh ibu-ibu setempat.
Kreatifitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan sebuah produk, hal ini dilihat dari potensi alam yang melimpah di desa Alue Rambee salah satunya adalah buah jengkol.
“Kami melihat banyak buah jengkol di desa ini. Oleh karena ini, kami berinisiatif membuat olahan jengkol menjadi kerupuk jengkol yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Alue Rambee” ujar Alfi Husna selaku penanggung jawab sosialisasi pembuatan olahan kerupuk jengkol.
Kurnia Ramadhani mengatakan kerupuk jengkol yang dibuat memiliki merek dagang yang diberi nama “Kerupuk Jengkreng”. Untuk pemasaran produk dapat dilakukan secara langsung yang diantar ke beberapa kedai terdekat dengan satuan harga mulai dari Rp. 1.000 hingga Rp. 5.000 dan untuk kerupuk jengkreng yang mentah dapat dijual dengan kisaran harga Rp. 50.000.
“dengan adanya sosialisasi ini dapat membantu meningkatkan pemasukan dari kelompok usaha di desa Alue Rambee dan juga dapat berkelanjutan sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas”, harapnya.
Desa Alue Rambee merupakan salah satu desa yang sebagian besar areal hutan dan areal pertanian. Oleh karena itu, desa ini dikategorikan sebagai desa agraris. Jengkol yang dipanen oleh masyarakat.
Kemudian diperjual belikan untuk menambah penghasilan namun pemanfaatan hasil olahannya masih kurang. Sehingga perlu adanya inovasi yang dikembangkan untuk meningkatkan peminat olahan jengkol dalam berbagai kalangan.
Geuchik Alue Rambee, Juffrie Abdurrahman mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN-PPM Universitas Malikussaleh.
“Dengan adanya pelatihan pembuatan produk keripik pisang ini, semoga dapat dikembangkan secara berkelanjutan sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas.” Ujarnya. (***)
Komentar