Peluh dan Peduli: Babinsa Hadir di Tengah Panen Petani Aceh Timur

Aceh Timur, 19 Agustus 2025 — Mentari pagi baru saja naik ketika langkah-langkah tegap seorang prajurit berseragam loreng terlihat menyusuri pematang sawah yang mulai menguning. Di tengah hamparan padi yang siap panen, Pelda Arie Gunawan, Babinsa dari Koramil 14/Ranto Peureulak, Kodim 0104/Aceh Timur, hadir bukan sebagai komandan, tetapi sebagai sahabat bagi para petani di Desa Alur Dua, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Hari itu bukan hari biasa. Keringat yang menetes di wajah para petani terasa berbeda—bercampur haru dan semangat. Sebab mereka tidak sendiri. Babinsa hadir di tengah-tengah mereka, ikut memotong padi, mengangkat hasil panen, dan berbagi cerita di sela-sela kerja keras yang penuh perjuangan.

Dengan sabit di tangan, Pelda Arie turun langsung ke sawah. Ia memotong batang-batang padi dengan cekatan, menyapa para petani satu per satu, menyemangati mereka yang kelelahan, dan ikut tertawa bersama para ibu-ibu yang membawa bekal dari rumah.

“Pendampingan seperti ini adalah bagian dari tugas kami sebagai Babinsa. Kami ingin hadir bukan hanya saat upacara atau rapat, tapi juga saat warga bekerja, berjuang, dan memanen hasil jerih payah mereka,” ujar Pelda Arie dengan senyum sederhana.

Para petani pun tak bisa menyembunyikan rasa haru mereka. Kehadiran TNI yang turun langsung ke sawah, tanpa canggung dan penuh ketulusan, menjadi simbol kebersamaan yang sesungguhnya.

“Kami merasa seperti punya saudara yang selalu ada. Babinsa bukan hanya mengamankan desa, tapi juga ikut mencangkul, menanam, dan memanen. Luar biasa,” ungkap Pak Iskandar, seorang petani senior di desa itu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pendampingan Pertanian yang secara aktif dilakukan oleh Koramil 14/Rtp dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah Aceh Timur. Melalui pendekatan langsung dan kerja nyata, Babinsa hadir bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penggerak, motivator, dan sahabat masyarakat.

Di akhir kegiatan, para petani dan Babinsa duduk bersama di bawah pondok kecil, menyantap hidangan sederhana—nasi putih, ikan asin, dan sambal hijau. Tak ada protokoler, hanya tawa, rasa syukur, dan harapan agar musim berikutnya panen bisa lebih melimpah.

Panen hari itu bukan hanya menghasilkan beras. Tapi juga menumbuhkan semangat, kebersamaan, dan cinta pada tanah sendiri—bersama Babinsa, di bumi Aceh yang subur.

Komentar