Aceh Timur – Pagi itu, suasana Desa Seunebok Tengoh, Kecamatan Peureulak Timur, tampak berbeda dari biasanya. Sejak matahari belum tinggi, warga sudah berkumpul membawa peralatan seadanya. Ada yang mengusung cangkul, ada pula yang menyiapkan adukan semen. Suara tawa dan obrolan ringan mewarnai kegiatan gotong royong yang jarang sepi dari semangat kebersamaan.SENIN(18/8/2025).
Di tengah hiruk pikuk kerja bakti itu, terlihat sosok Babinsa Koramil 13/Plkt Kodim 0104/Aceh Timur, Serda Supianto, tak segan ikut terjun langsung. Tangan berseragam lorengnya kotor oleh semen dan lumpur, namun wajahnya tetap tersenyum ramah. “Inilah wujud nyata Bhakti TNI, manunggal dengan rakyat,” ucapnya sambil mengangkat ember berisi adukan.
Kegiatan membangun rapat beton parit jalan ini punya tujuan besar. Sudah lama masyarakat Desa Seunebok Tengoh menghadapi persoalan genangan air, terutama saat musim hujan. Air yang tersendat membuat jalan-jalan desa sering tergenang, bahkan rawan banjir. Dengan dibangunnya parit jalan, aliran air diharapkan bisa lancar menuju sungai, sehingga desa lebih aman dan nyaman.
Serda Supianto mengapresiasi semangat warga yang kompak bahu-membahu. Ia menekankan bahwa gotong royong adalah warisan luhur bangsa Indonesia yang tak boleh luntur oleh zaman. “Saya berpesan agar semangat kebersamaan ini terus dijaga. Mari kita rawat budaya gotong royong demi kemajuan desa,” ujarnya.
Warga pun menyambut positif kehadiran Babinsa. Mereka merasa lebih bersemangat karena tak hanya dibantu tenaga, tapi juga didukung penuh moril. “Kalau Babinsa ikut turun tangan, kami jadi lebih termotivasi,” ujar salah seorang warga sambil melanjutkan pekerjaannya.
Kegiatan sederhana ini akhirnya menjadi lebih dari sekadar pembangunan fisik. Parit yang dibangun bukan hanya mengalirkan air, tetapi juga meneguhkan ikatan kebersamaan antara TNI dan rakyat. Seperti yang diperlihatkan Serda Supianto, Babinsa hadir bukan hanya untuk mengayomi, tetapi juga menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat.
Komentar