Banda Aceh, Lintaskini.id | Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, melalui Asisten III Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, secara resmi meluncurkan aplikasi Tugas Belajar SIKULA (Sistem Informasi Tugas Belajar) di Kantor BPSDM Aceh pada Rabu (14/5/2025).
Aplikasi ini dihadirkan sebagai bagian dari transformasi digital dalam layanan kepegawaian, khususnya dalam mendukung peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aceh.
Dalam sambutannya, Diwarsyah menyampaikan bahwa peluncuran aplikasi SIKULA menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ASN yang kompeten, berdaya saing, dan memiliki semangat untuk terus belajar.
Ia menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah fondasi utama dalam membentuk birokrasi yang profesional dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Salah satu strategi penting pengembangan ASN adalah melalui program tugas belajar. Ini bukan hanya soal pendidikan formal, tapi membentuk aparatur yang visioner dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Muhammad Diwarsyah.
Diwarsyah menyebutkan jika SIKULA adalah jawaban atas berbagai kendala administratif yang selama ini memperlambat proses tugas belajar bagi ASN. Dengan sistem ini, perencanaan SDM di tiap Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) bisa lebih tepat sasaran, transparan, dan terukur..
Muhammad Diwarsyah juga menyebutkan bahwa peluncuran SIKULA merupakan implementasi nyata dari Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sekaligus bagian dari upaya membangun Sistem Informasi Aceh Terpadu (SIAT).
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras seluruh tim. Semoga aplikasi ini jadi inspirasi bagi SKPA lainnya untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Ia menyebutkan jika SIKULA sebagai bagian dari komitmen bersama pemerintah Aceh dalam menciptakan ASN Aceh yang unggul, cerdas, dan siap membangun masa depan daerah yang lebih baik.
Sementara itu, Plh Kepala BPSDM Aceh, Henny Sri Wahyunungasih, mengatakan jika aplikasi SIKULA dikembangkan oleh BPSDM Aceh bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Persandian Aceh.
Platform ini menghadirkan sistem digital terintegrasi yang mengatur seluruh siklus tugas belajar ASN—dari perencanaan, pengajuan, monitoring, hingga evaluasi.
Henny Sri Wahyunungasih menjelaskan bahwa selama ini pengelolaan tugas belajar ASN masih menemui banyak kendala. Salah satunya adalah lemahnya sistem monitoring dan kesulitan rekapitulasi data yang dibutuhkan pimpinan karena belum adanya integrasi digital.
“Selama ini pemantauan tugas belajar belum optimal. Data tidak real-time, pelaporan ke pimpinan tidak akurat, dan proses pengajuan terlalu lambat. Inilah yang coba kita benahi melalui SIKULA,” ujar Henny.
Menurutnya, aplikasi ini hadir bukan sekadar untuk efisiensi, tetapi juga meningkatkan akurasi data dan tertib administrasi.
“Dengan SIKULA, pengajuan tugas belajar menjadi lebih cepat. Proses izin dapat diotomatisasi, pemantauan bisa dilakukan secara real-time, dan pelaporan lebih sistematis. Ini juga akan memudahkan perencanaan pengembangan SDM di masing-masing instansi,” ujar dia.
Untuk mendukung implementasi aplikasi ini, BPSDM telah menyiapkan pelatihan bagi admin operator di tiap instansi pemerintah. Mereka akan bertugas sebagai pengelola data dan penghubung utama dengan sistem.
Henny juga mengajak seluruh ASN untuk aktif memanfaatkan aplikasi ini. Aplikasi SIKULA bukan hanya alat teknis, tetapi simbol dari semangat reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik.
Komentar