Warga Tangse Terobos Sungai Gotong Mayat Menuju ke Pemakamam
Sigli, Lintaskini.id | Pemerintah Kabupaten Pidie sepertinya belum merespon semua keluhan dan harapan masyarakat. Warga Pulo Mesjid II Tangse, sepertinya luput dari perhatian Pemkab.
Seorang warga gampong tersebut, Nuryati yang masih berduka atas kematian keponakann, Senin (22/7), menyebut kami warga disini setiap kali ada kemalangan, orang meninggal saat dikebumikan, harus menyeberang sungai untuk sampai kepekuburan katanya.
Kami selaku warga disini lanjutnya, meminta Pemkab Pidie bahwa kami butuh satu jembatan penyeberangan, meski tidak lebar, asal kami tidak melintas sungai lagi saat kekuburan, pintanya.
Hal ini dulu pernah disampaikan saat kepemimpinan Roni Ahmad- Fadhlullah, tapi tidak ada realisasinya, imbuhnya lagi.
“Kita minta Pemkab Pidie, terlebih bapak Pj. Bupati Samsul Azhar untuk merespon ini,” pintanya.
Usman seorang tokoh gampong tersebut mengatakan, kita sudah sampaikan ini saat itu ke Kabupaten, dan saat itu sudah disurvei, tetapi belum ada kelanjutannya, sekarang prosesnya saya tidak tahu lagi,ungkapnya.
Pantauan Media, Kamis (25/7), ini di titik lokasi penyeberangan dari gampong Pulo Mesjid II.
Prediksi panjang jembatan jika dibuat lebih kurang dua puluh meter. Jembatan tersebut merupakan akses warga setempat kepekuburan.
Ironis, jika air sungai pasang sepinggang orang dewasa, saat-saat itu pula ada kemalangan/orang meninggal.
Untuk kebumikan warga terpaksa menerobos sungai. Terkadang air deras dan dalam, untuk menyelesaikan Fardhu Kifayah mereka harus melintas sungai meskipun susah. (Hasballah.B)