SMPN I Blangpidie Gelar Family Gathering
Abdya, Lintaskini.id – Dalam rangka memperkuat fondasi pendidikan karakter dan disiplin positif, SMP Negeri 1 Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyelenggarakan kegiatan Family Gathering Parenting dengan tema “Menumbuhkan Disiplin Positif Dari Pendidikan Rumah Tangga” Rabu (6/3/2024).
Pantauan awak media, acara tersebut dimulai tanggal 6 hingga 8 Maret 2024 dan dibuka langsung oleh Kadisdikbud Abdya, Gusvizarni S.Pd di aula sekolah setempat yang dihadiri unsur pengawas dari Disdikbud, Narasumber, Komite, wali kelas serta para wali siswa kelas II,I,dan III.
Kepala Sekolah, Muhammad Wahyu S.Pd.I, dalam sambutannya menekankan, bahwa pentingnya kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak. “Parenting ini bukan sekadar pertemuan, melainkan wadah untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua tentang pendidikan anak yang holistik,” ujar beliau.Rabu (6/3/2024).
Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan interaktif seperti diskusi, ceramah, dan seminar yang menghadirkan narasumber-narasumber terkemuka di bidang psikologi dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk membekali orang tua dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mendidik anak di rumah yang sejalan dengan usia dan tahap perkembangannya.
“Kami mengundang para orang tua untuk aktif berpartisipasi, tidak hanya dalam kegiatan ini, tetapi juga dalam kehidupan pendidikan anak-anak mereka sehari-hari,” tambah Muhammad Wahyu. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua di rumah.”
Selanjutnya, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin komunikasi yang lebih baik antara sekolah dan orang tua, sehingga dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pendidikan anak-anak kita, yang kelak akan menjadi pemimpin dan pembuat kebijakan di Aceh Barat Daya.
“SMP Negeri 1 Blangpidie berkomitmen untuk terus mendukung dan bekerjasama dengan orang tua dalam mengembangkan potensi terbaik dari setiap siswa, demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya, Gusvizarni, S.Pd. dalam arahannya, mengajak orang tua untuk bekerja sama dalam memajukan pendidikan dan meningkatkan hubungan baik sehingga dapat menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah.
Beliau berterima kasih kepada ibu-ibu yang hadir dan mengakui peran penting mereka dalam pengawasan anak-anak karena para ayah biasanya sibuk bekerja.
Gusvizarni juga menekankan pentingnya bantuan dari orang tua, terutama karena sekolah ini menerapkan kurikulum merdeka yang menuntut disiplin tanpa kekerasan.
Adapun jenis pola pengasuhan sebagai berikut yaitu pola Asuh Otoriter dimana orang tua menerapkan aturan ketat tanpa memberi anak kesempatan untuk berpendapat yang bisa membuat anak kehilangan kebebasan dan kepercayaan diri.
Kemudian pola Asuh Permisif dimana anak diberi kebebasan penuh tanpa aturan atau bimbingan yang jelas yang bisa membuat mereka bertindak tanpa kontrol.
Selanjutnya pola Asuh Demokratis yaitu menggabungkan disiplin dengan menghargai kebebasan anak, dengan bimbingan yang penuh pengertian. (Nazli)