![]() |
|
Tukang Baju Cekak Musang
Syaaban kian hampir
menjelma di kedinginan hari
utusannya bagai mengingatkan aku
rindu seorang ibu
Penuh kasih sayang teladan
membelai menyara mendidik
hingga di kedewasaan
tanpa ayah cacat pula
aku di sekolahkan sampai menengah
Perca kain dihimpun
dari pemberian orang
sebelum menjelang Ramadhan menjjengah Aidilfitri
sudah sedia tertangkup
sepasang baju Cekak Musang
bahkan dihulur buat anak jiran
Tukang baju Cekak Musang
adalah ibuku
sudah uzur tidak berdaya
Moga ibuku dalam Rahmat_Nya
berpanjangan
ibu Inginku cium tanganmu lagi
di Aidilfitri tahun ini
Hasrat Hati
Bisa sajakah
kita bertukar angin
melewati musim berahi
Bisa sajakah
kita bertukar permata
pada cincin belah rotan
diam dijari
Tentu saja Tuan
mahir peragakan Kuda Kepang
sedang hamba Dikir Barat
Boleh saja
kita senafas
bersatu
menjamah budaya
menjulang bendera
demi umat sejagat
Bicaraku Kepadamu
Sore ini bersamamu
hilang manisnya kopi
terseduh kenangan
sendu terlekat dilamunan
Peristiwa itu ‘Tsunami’ 2004
bumi Aceh ranap
ribuan nyawa terkorban
musnah sekelip mata
ditelan bencana
mampukah membenih
kemanusiaan
15 tahun sudah
Getir di sana
di sini juga perit
sayu di sana sayu
di sini juga pilu tersayat
usah putus doa
jati minda kendiri
petunjjuk dari Allah jua
Kita berutus puisi indah
sesekali bisakah
sahut undangku
minum petang… di Kota Bharu
dalam tawa
Komentar