Silaturahmi ke Tangse, Pj Bupati Pidie Peusijuek Mess Pemda
Sigli, LintasKini – Penjabat Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., bersilahturahmi bersama Tokoh dan Masyarakat Tangse, Selasa (26/09/2023) bertempat di Mess Kecamatan Tangse.
Kedatangan rombongan Pj Bupati disambut oleh Camat Tangse, Abdul Jafar, S.Pd.,M.Pd., beserta unsur Forkopincam Tangse, Abu Sulaiman, Perwakilan, Keuchik, Bang Dahlan, Bang Jenggo dan masyarakat setempat.
Kunjungan Pj Bupati bersama rombongan, ikut serta juga H. Jamal Abadi ke Tangse untuk bersilaturahmi, bermusyawarah dengan Tokoh dan Masyarakat disana tentang pembangunan Pidie ke depan.
Serta terkait rencana pembangunan lapangan sepakbola untuk anak usia dini, 7 sampai 15 tahun, yang dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk tersedianya tempat berjualan makanan, tempat bagi orang tua duduk-duduk bermusyawarah, dan berbagai fasilitas lainnya.
Disampaikannya, pada pertengahan Oktober nanti akan diadakan turnamen sepakbola usia dini atau untuk umur di bawah 15 tahun, dan pada turnamen ini nantinya bisa dicari bibit-bibit unggul, para generasi masa depan. Turnamen ini akan di ikuti klub dari 23 kecamatan dalam Kabupaten Pidie.
Banyak hal yang Ia bicarakan bersama tokoh disana, tentang Obsesi Pidie memimpin Indonesia, lewat pendidikan dan pembentukan karakter anak sejak usia dini.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati sempat juga mengisahkan tentang Zionisme yang menolak perdamaian. Tentang Kapitalisme, zaman dimana manusia memeras manusia, dengan istilah Diatonis Materialistis.
Tentang pertumpahan darah, kata Wahyudi, dihadapan para Tokoh dan Masyarakat Tangse, bahwa sesungguhnya konflik sudah muncul sebelum Nabi Adam As.
“Islam adalah Rahmatan Lil’alamin, yang menuntun manusia kepada kebenaran serta menjauhkan dari permusuhan, dan hal itu yang paling dibenci oleh kaum Zionisme”, kata Wahyudi Adisiswanto.
Diungkapkan juga tentang Kebohongan propaganda Hitler yang didengungkan Yosef Gilbert (Homo). Dia juga orang yang mencarikan Eva Braun sebagai istri Hitler.
Yosef Gilbert menyebarkan propaganda, bahwa Kekuatan komunisme dilawan oleh Hitler, sehingga Rusia mendeklarasikan akan menjaga kaum Yahudi di Eropa bahkan dunia. Dan dari data Intelijen banyak membenarkan tentang upaya lewat propaganda ini.
“Terjadilah huru hara, saling membunuh antara saudaranya sendiri, seperti kisah Yakub membunuh Yusuf, akibat propaganda tadi”, ungkap Wahyudi Adisiswanto.
Pada tahun 30-an, Hasan Albana, pendiri Tarekat Tanjimul Jihad Hizbut Tahrir, merupakan Partai Pembebasan Palestina dari cengkeraman Israel, yang kemudian berkiblat ke Barat, kata Wahyudi memberi contoh arah konflik diberbagai belahan bumi dan pengaruh Zionisme.
Selain itu, Wahyudi pun mengingatkan kembali peran yang dimainkan Zionis semasa konflik Aceh di masa penjajahan Belanda, dimana Stoge Orange adalah seorang agen zionisme yang sangat berperan dimasa itu, dan ini sebagai bukti Zionis ingin mencengkeram dunia, khususnya wilayah islam.
Tentang Pidie, dengan lugas ia pun menggambarkan dari 23 Kabupaten/ Kota, Pidie yang paling solid dalam “Persatuan”, sehingga ada slogan.
“Untuk Belajar Indonesia Harus Belajar Aceh, Untuk Belajar Aceh Harus Belajar Pidie”.
Pidie punya karakter yang kuat, secara historis, wilayah (Kedaulatan) Pidie adalah yang paling tua, namun sayangnya sampai dengan sekarang belum ada yang tahu, sejak kapan Pidie (Pedir) pertama kali berdiri.
Halnya Merah Putih, bahkan sebelum dikenal Indonesia, tanda- tanda itu sudah ada di Aceh, yang banyak dijumpai saat pembangunan rumah warga, Merah Putih ditabalkan di tiang utama rumah, sebagai simbul jati diri orang Aceh.
“Merah sebagai lambang keberanian dan Putih sebagai lambang Kesucian (Kebenaran), jadi Merah-Putih diartikan sebagai Berani dalam menegakkan Kebenaran, yang dimulai dari Rumah (Keluarga).
Dengan demikian, Aceh dan Merah Putih tidak bisa terpisahkan, sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari, jauh sebelum Indonesia lahir.
“Dari berbagai peristiwa silam, Silahturahim dan kembali kepada ajaran agama, dibawah bimbingan para Alim Ulama, merupakan arah tujuan dan pedoman yang harus kita laksanakan dalam segala aspek kehidupan, yang nantinya bisa menuntun kita kejalan kebenaran”, demikian harapan Wahyudi Adisiswanto, ketika bersilaturrahim dengan Tokoh dan Masyarakat Tangse.
Kegiatan yang mengikutsertakan Kadis PUPR, Buchari, AP., M.Si., Kabag Prokopim, Teuku Iqbal, S.STP., M.Si., dan Kabag Umum Setdakab Pidie, Drs. Akmal, juga turut menyantuni anak-anak yatim dan piatu. (Hasballah B)