Maksimalkan Pengunaan Antrean Online, BPJS Kesehatan Cabang Langsa Pilih Enam FKTP Percontohan
Langsa – Pengembangan sistem teknologi informasi dan akselerasi transformasi digital sangat penting dilakukan dengan bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya peningkatan Mutu Layanan pada Fasilitas Kesehatan (Faskes).
BPJS Kesehatan Cabang Langsa melakukan perluasan pemanfaatan antrean online yang sudah mulai berjalan untuk mengurangi waktu tunggu layanan pada Faskes dengan menunjuk enam FKTP percontohan antara lain Puskemas Peureulak untuk Kabupaten Aceh Timur, Klinik dr. Syarbaini M.kes dan Klinik Cut Meutia untuk Kota Langsa, Klinik dr. Mustaqim dan Klinik Permata Ibu untuk Kabupaten Aceh Tamiang serta dr. Eva Yurisna untuk Kabupaten Aceh Tenggara.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Langsa, Sri Yulizar Pohan, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam upaya peningkatan pelayanan kepada peserta JKN.
Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan FKTP Percontohan memiliki komitmen yang kuat dalam hal peningkatan layanan kepada peserta dengan mengoptimalkan pelayanan antrean online menggunakan Mobile JKN guna memberikan kepastian pelayanan dan mempersingkat waktu tunggu baik di FKTP maupun FKRTL.
Penetapan implementasi FKTP Percontohan ini dilakukan dalam rangka akselerasi transformasi digital melalui pemanfaatan antrean online menggunakan Mobile JKN. BPJS Kesehatan akan terus memberikan pengembangan, pendampingan implementasi dan pemanfaatan serta melakukan monitoring secara rutin.
Kami membutuhkan komitmen dari seluruh FKTP Percontohan untuk memaksimalkan pelayanan antrean online kepada peserta JKN, demi kepastian pelayanan yang diberikan kepada peserta karena FKTP adalah garda terdepan yang diakses peserta pertama kali apabila membutuhkan layanan kesehatan.
“Kami menunjuk enam FKTP ini, karena sudah mengimplementasikan antrean online Mobile JKN dengan baik berdasarkan jumlah antrean lengkap dan quality rate serta FKTP Percontohan yang kami tunjuk kooperatif juga cepat mengeksekusi hal-hal teknis yang harus diimplementasikan,” ujar Sri.
Ia juga menambahkan, pemanfaatan Mobile JKN diseluruh FKTP Percontohan dapat mencapai target minimal 50% untuk peserta yang dirujuk dan berharap FKTP terus mengedukasi peserta JKN khususnya PNS, Pegawai Swasta, PBPU dan Peserta yang mempunyai gadget Android/IOS untuk melakukan registrasi Mobile JKN.
Pada kesempatan tersebut, Inayati yang merupakan Duta Mobile JKN Puskesmas Peureulak, mengungkapkan pihaknya sangat berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh peserta yang mengakses layanan tanpa diskriminasi.
Menurutnya hadirnya fitur antrean online dapat meningkatkan mutu layanan serta memaksimalkan proses layanan secara efektif, efisien, dan akurat karena peserta dapat menyesuaikan waktu datang atau berkunjungnya. Peserta juga mendapat kepastian waktu pelayanan di Faskes yang membuat peserta dapat memanfaatkan waktu untuk keperluan pribadinya tanpa harus menghabiskan waktu untuk mengantri seharian.
“Memang tantangan dilapangan sungguh besar, sebelum peserta mengunduh Aplikasi Mobile JKN, peserta merasa pengunaannya cukup sulit. Padahal mereka hanya merasa malas untuk memulai suatu hal yang baru. Namun kami tidak bosan untuk terus melakukan edukasi kepada peserta, alhamdulillah edukasi kami tersebut semakin meningkatkan penggunaan Aplikasi Mobile JKN terutama pada fitur antrean online. Insyaallah, kami akan kooperatif dan cepat melakukan eksekusi terkait hal-hal teknis yang harus diimplementasikan demi akselerasi transformasi digital dalam pemberian layanan kepada peserta,” jelas Ina.
Ina berharap kemudahan akses layanan untuk peserta JKN dapat terus dikembangkan oleh BPJS Kesehatan agar peserta tidak menemui kendala dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga kepuasan peserta semakin meningkat. Dan untuk FKTP agar lebih mengaplikasikan sistem antrean online karena dapat mengurai kepadatan di FKTP guna memberikan kemudahan peserta dalam mendapatkan antrean pelayanan. (Rolly)