Aceh Utara – Menurut Cerita, Dasarnya cek cok antara Nur,ani (40) dengan pemerintahan Desa/Geuchik di Blang Gurah Kecamatan Kutamakmur karena tidak membuat Rumah yang sempurna untuknya,
ucap nur,aini dalam rekaman sebuah Vidio yang direkam saat merusak rumah rehab bantuan dana Desa tahun 2019 dengan anggaran Rp.11.560.000
Sementara untuk orang lain dapat rumah beton sementara saya tidak yang di bangun hanya dinding papan, pintu dan jendela ucapnya, Selasa (20/9-2022).
Akibat tidak puas dengan bantuan rumah rehab yang dianggarkan dari dana Desa tersebut hingga Nur,aini mengomel kenapa rumahnya bukan rumah beton yang di berikan Geuchik.
Omelan Nur,aini pada waktu itu kira-kira di tahun 2020 silam hingga sampai terdengar oleh pihak keluarga Geuchik, soalnya merasa sudah di bantu oleh kepala Desa seharusnya berterimakasih atas kepeduliannya malah menghujatnya seperti itu anggapan pihak oknum keluarga geuchik dan selisih paham sampai saat ini,
Menurut Geuchik Blang Gurah Ismuhu (50) menjelaskan, kami plotkan dana rehab Rumah untuk Nur’aini karena kami prihatin dengan kondisinya maka dalam musyawarah kami upayakan agar layak huni.
Sementara anggaran dengan jumlah Rp.11.560.000 tersebut dengan penggunaan belanja kayu papan Rp.6.500.000, 2 lembar daun pintu dan Kosen Rp.1.500.000 dan 2 lembar daun jendela dengan harga Rp.1.000.000 tambah ongkos tukang Rp.2.000.000 sisa untuk kebutuhan paku, engsel pintu dan jendela dan kebutuhan kecil lainnya.
Sementara kami bisa plotkan segitu waktu itu berhubung salah seorang warga kurang nampu maka kami upayakan agar layak huni ulangnya lagi saat ditanya wartawan media ini.
Soal meminta warga untuk menamparnya itu tidak benar, itu hanya bahasa spontan karena merasa kecewa setelah di usahakan untuk membantunya bisa timbul sebuah masalah yang tidak terbayang oleh kami.
Sementara masih ramai warga yang lain juga perlu kita perhatikan dengan kondisi yang sama seperti Nur’aini , dengan sebab ini warga yang lain jadi terhambat untuk dibantu dari Dana Desa dan dikwatirkan bakal terulang dengan kembali hal seperti ini.
Maka dari rasa kecewa itulah tanpa sengaja ucapan tersebut mungkin terucap. Secara sadar tidak mungkin saya melakukan hal demikian, ucap Pak Geuchik saat di komfirmasi. (Jufri)
Komentar